Jangan Takut Jadi pengusaha (part 5)



     GAGAL ADALAH PELAJARAN TERBAIK UNTUK MENJADI LEBIH TANGGUH

Page 5  
                “     Sukses adalah 1% diantara 99% kegagalan
                         Tetapi kita tidak tahu sukses itu berada
               Pada urutan keberapa dari 100% tindakan kita  ”
                                     (Soichiro Honda)

      Mengapa banyak orang takut mencoba sesuatu yang baru? Jawabannya adalah takut gagal. Banyak  pula  orang yang tidak menyadari, walaupun pernah mengalaminya juga, bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah indikasi dari kekurang-terampilan menguasai masalah. Lihatlah bagaimana seorang anak kecil berhasil berdiri,setelah melalui serangkaian mencoba-gagal yang terus berulang,sampai suatu waktu berhasil.  Semakin  kuat ototnya dan terbiasa menjaga keseimbangan tubuhnya, factor kegagalan menjadi  semakin  kecil. Begitu  pulalah  yang  terjadi  dengan tumbuhnya keterampilan wirausaha, yang dapat dipacu dengan kemauan keras untuk menguasainya.


A.    Menerima Kegagalan sebagai Hal Yang Wajar
          Bisa  saja  semua  hal telah dipersiapkan dengan baik,tetapi tiba-tiba terjadi perubahan baru yang membuat  semua  rencana  matang  tersebut  menjadi rusak berantakan. Namun, musibah yang terjadi sebagai kegagalan bersebab dari ketidak-siapan, kurang control atau memaksakan sesuatu yang berada diluar kemampuan kita sendiri. Di saat keadaan sudah tidak terkendali lagi, kita mudah panic,bereaksi ngawur sehingga kerusakannya sangat fatal. Kualitas seorang pengusaha dapat diketahui saat mengha-dapi masalah berat diluar kendalinya. Emas-kah atau Loyang bersepuh belaka?

    Menghadapi situasi sulit yang berdampak buruk secara langsung, hanya dua jalan yang bisa ditempuh. Yaitu menunggu situasi berubah menjadi lebih baik atau melakukan penyesuaian diri dengan tekanan situasi. Menunggu berapa lama memerlukan cadangan energy yang cukup besar sampai keadaan membaik. Karena itu, bagi mereka yang sudah siap menghadapi situasi sulit,jauh sebelumnya sudah melakukan persiapan anggaran cadangan yang cukup dalam perencanaan bisnisnya.

    Selain itu, mengubah cara-cara pengelolaan diri dari keadaan yang selama ini biasanya mudah ke keadaan yang sulit, memer-lukan kesadaran akan posisi sekarang yang sewaktu-waktu bisa saja menjadi kritis. Untuk itu-pun perlu semacam latihan mental,seperti halnya latihan penyelamatan diri dari “bahaya kebakaran” agar tidak panic.

B. Lebih Baik Mencegah Daripada Harus Memperbaiki
      Seseorang yang tidak berputus asa adalah yang berani menempuh resiko, daripada tidak berbuat apa-apa agar selamat. Ia berusaha menjadi something dari pada tetap menjadi nothing. Penderitaan adalah sesuatu yang pernah dialami setiap orang. Jika anda dapat menerimanya sebagai bagian dari kehidupan,maka penderitaan yang muncul tidak lagi berpengaruh banyak pada diri Anda. Dalai Lama pada bukunya The Art of Happiness mengungkapkan bahwa kita bisa melihat penderitaan dan peruba-han dari persepsi yang berbeda. “Apakah saya ikut berperan dalam hal ini? Apakah hal ini dapat mem-buat saya menjadi lebih kuat?

    Dengan semangat mencari solusi dan menyadari bahwa kesulitan merupakan bagian dari proses mencapai sukses, seorang petarung akan tampil all out menghadapi tantangan seberat apapun.

   Jadi kegagalan dapat kita lihat sebagai proses pendidikan untuk menguasai kemampuan yang lebih tinggi. Inilah yang sering dialami oleh para wirausaha pemula yang masih “belajar”. Mereka membawa perusahaannya dari jalan sepi ke jalan ramai yang penuh tantangan baru.

  Bisa juga terjadi karena terlalu memaksakan diri melakukan suatu ekpansi luar biasa yang nyaris nekad, seperti yang dialami banyak perusahaan yang tiba-tiba menggelembung besar dan tidak lama kemudian meletus terlilit hutang. Inilah suatu kebodohan dan keserakahan yang sering terjadi pada pengusaha yang baru naik daun,lupa mengevaluasi kemampuan diri. Mereka memanfaatkan peluang yang jauh lebih besar dari kemampuannya sendiri dalam mengelola usaha. Jarang terjadi, tetapi harus dicatat, mereka tergilas oleh perubahan karena tidak siap menghadapi situasi sulit, misalnya serbuan globalisasi yang segera menghadang mereka.

   Karena itu, kegagalan dapat dilihat sebagai gangguan sesaat pada perusahaan,seperti yang terjadi dengan gangguan penyakit pada tubuh kita. Cara mengatasinya adalah dengan menyehatkan perusa-haan, tumbuh kembang dengan wajar sesuai dengan kemampuan dan terus mengamati perubahaan untuk lebih jeli mempersiapkan pintu darurat.

C.  Menggunakan Intuisi Sebagai Alat Bantu Pemecahan Masalah
 
    Intuisi adalah factor kunci dari visi, karena visi usaha yang dibangun dari data laporan sebenarnya adalah gambaran masa lalu yang sudah terjadi. Memang situasi yang ditafsirkan dengan logika dan intuisi tersebut, diproyeksikan untuk membuat visi yang diperlukan dalam perencanaan strategis kedepan. Namun,intuisi atau kekuatan bawah sadar ini sekarang semakin terlupakan dalam era modern yang serba logis dan mekanis.

  Hampir semua masalah dipecahkan dengan nalar logika,pada hal banyak masalah baru yang memerlukan pendekatan kretif dan intuitif. Jawaban computer justru lebih dipercayai dari intuisi, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengambil keputusan yang berakibat fatal.

1.       Pikirkan Kembali

    Coba ingat sesuatu kejadian masa lampau yang hampir sama dengan situasi yang Anda hadapi sekarang ini. Misalnya, Anda menghadapi masalah dengan relasi yang sulit, hampir sama dengan sewaktu Anda menghadap “killer teacher” di SMU dahulu. Coba konstruksikan apa yang anda lakukan waktu itu. Bagaimana relevansinya dengan relasi Anda sekarang? Tiba-tiba Anda mene-mukan modus baru sebagai solusinya.

2.       Dengarkan Reaksi Tubuh Anda

  Tubuh kita menyimpan reaksi-reaksi dan emosi yang pernah kita alami sebelumnya. Misalnya, ketika menghadapi ujian akhir,kita berkeringat dingin karena soalnya sangat sulit. Santailah,dengarkan reaksi tubuh anda sewaktu menghadapi ujian tender yang lebih mendebarkan lagi. Apa kata intuisi anda, menang atau kalah? Anda akan bereaksi untuk memperbaiki situasi sebelum kerugian terjadi.

3.       Percaya Pada Intuisi Sendiri

    Setelah memutuskan sesuatu kebijakan, sering seseorang menjadi ragu dengan keputusannya itu. Inilah kesalahan fatal yang sering terjadi,karena keraguan tersebut ia mengubah keputusannya dan salah. Dengarkan intuisi anda dan pegang erat-erat untuk memantapkan keputusan anda. Walaupun salah, anda tidak akan menyesal dan segera bangkit lagi untuk proyek baru.

     Bagaimana cara melatih intuisi itu? Ada tiga langkah yang dapat dikerjakan satu persatu atau semua-nya sekaligus secara simultan.

1.    Dengarkan (Audisasi)
     Cobalah santai sejenak , dengarkan reaksi tubuh anda. Bagaimana suara nafas anda, denyut jantung dan reaksi tubuh. Semua dapat mengungkapkan rasa lelah,streskecemasan,ketakutan dan kegembiraan yang berlebihan. Lakukan reaksi penyeimbang yang sesuai, misalnya perlu udara segar dengan berjalan sebentar keluar ruangan. Atau perlu stimulasi dengan curhat (membicarakan isi hati) kepada orang lain yang dipercayai. Mungkin juga tidur atau berbaring sebentar di ruang istirahat.

2.   Bayangkan (Visualisasi)
     Bila anda mempunyai masalah berat, bayangkan solusi melalui skenario-skenario imajinasi anda. Bayangkan, misalnya seorang yang dapat memecahkan masalah tersebut. Siapa dan bagaimana ia bisa melakukannya. Tiba-tiba anda ingat suatu nama yang anda butuhkan.

3 .   Renungkan (Meditasi)
    Ini adalah suatu relaksasi yang praktis. Cari tempat yang nyaman dan jauh dari gangguan. Duduklah dengan santai,pejamkan mata dan fokuslah pada pernafasan anda. Dengarkan dan rasakan nafas anda yang bergerak santai. Bayangkan sepertinya anda sedang berada di suatu tempat yang menyenangkan, misalnya di daerah Puncak atau pegunungan yang sejuk. Angin semilir menerpa anda dengan lembut dan menyenangkan,membuat anda merasa nyaman di hati.

   Setelah beberapa menit anda lakukan, kembalilah ke dunia anda dengan membuka mata secara pelan-pelan dan menarik nafas panjang. Begitu anda menghembuskan nafas dengan perlahan-lahan pula, terasa tubuh anda menjadi segar, seperti baru bangun tidur. Biasakanlah bermeditasi beberapa menit setiap hari, maka kekuatan intuisi anda akan bangkit membantu anda menghadapi situsi sulit.

NEXT PAGE 6

Di edit dari buku  Siapa takut jadi pengusaha. penulis “Jackie Ambadar (ceo lemonade dan surindo)”

No comments:

Post a Comment