Jangan Takut Jadi pengusaha (part 6)


          Hati-Hati Dengan Sukses Yang Menjebak

Page 6

         “ Di saat seseorang menjadi sukses,orang-orang lain
    Bergegas mendatanginya. Ketika ia mengalami kejatuhan,
       Orang-orang lain itupun langsung meninggalkannya.
          Itu adalah kekurangan manusia yang paling umum
                   ( Cai Gen Tan, Filsuf Cina Kuno )

    Perjalanan sukses seorang wirausaha bergulir bagaikan putaran roda, sekali diatas dan pada waktu lain berada di bawah. Untung dan rugi adalah putaran yang menyertai perkembangan berusaha agar kesempatan berada di atas dapat bertahan lebih lama. Dan pada saat berada dibawah, ia akan berusaha membalik dengan cepat sehingga masa sulit tersebut menjadi lebih singkat.

A .   Air Tenang Menghanyutkan

   Sukses itu membius, membuat kita terlena. Berbagai alternative yang seharusnya dipersiapkan bila terjadi perubahan, tidak dicoba. Padahal di saat sukses itulah kita harus berfikir lebih keras melakukan diversifikasi yang berhubungan langsung dengan produk yang sudah sukses sebagai pintu darurat penye-lamatan nanti. Itulah semangat wirausaha, selalu mencari terobosan baru yang inovatif dengan tujuan ganda, yaitu untuk memperbesar usaha atau sebagai penyelamat bila terjadi krisis.

  Stephen R. Covey, penulis The 7 Habits of Highly Effective People mengatakan, bahwa untuk sukses kita harus mempunyai perencanaan hidup yang mencakup seluruh peran yang dapat kita mainkan,termasuk membayangkan prosesi kematian kita sendiri nantinya sebagai apa. Covey menyarankan untuk mem-buat perencanaan dari awal hingga akhir, yaitu memulai dengan pengertian yang jelas mengenai tujuan dan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mencapainya.

   Dengan perangkat control tersebut, kita dapat menghadapi medan yang berubah diluar perhitungan semula. Misalnya, kita mendapat sukses instant yang tiba-tiba saja terjadi, maka kita segera melakukan evaluasi dan konsolidasi karena sehabis kemudahan itu pastilah akan menghadapi kesulitan,dan sebalik-nya sebagai perubahan menurut hokum alam. Hal itu membuat kita tetap waspada dan tidak terlena dengan kesuksesaan sesaat. Dengan menerbitkan buku terakhir berjudul The 8 Habits of Highly Effective People, yang mungkin akan berlanjut dan bertambah itu,menujukan bahwa Stephen R. Covey memang tidak lantas terlena dengan kesuksesan bukunya yang pertama,bahkan konsisten degan kata-katanya tersebut. Yakni melakukan evaluasi serta modifikasi terhadap buku yang sudah sukses itu.

B.    Syukuri Apa Yang Sudah Dicapai

   Bila semuanya itu benar-benar sukses yang memang sudah kita capai,itulah saatnya kita perlu bersyu- kur bahwa kita berada pada jalur yang tepat. Mensyukuri adalah sebagai penghargaan terhadap apa yang telah dicapai dan melihat peluang baru dari pebaikan yang dapat dilakukan nanti. Mensyukuri berarti anda melakukan evaluasi berjangka untuk bekal maju yang lebih pesat, dan memberikan peng-hargaan kepada mereka yang membuat hal itu terjadi. Bahwa anda tahu pula bahwa mereka dihargai, dan mau melakukan kerja yang lebih baik karena anda memperhatikan mereka.

    Kita bisa belajar dari Norwegia mengenai falsafah mensyukuri ini. Awal abad ke-20 Norwegia adalah Negara miskin, tetapi menjelang akhir abad yang sama Norwegia menjelma menjadi Negara kaya-raya. Prinsip mereka sederhana. Norwegia ditakdirkan memiliki pantai yang panjang dan dikelilingi lautan luas. Maka masuk bila rezeki penduduknya juga berasal dari laut. Jika dipelihara dan dijaga dengan baik,laut akan menjamin kesejahteraan hidup turun-temurun. Berkat didasari falsafah mensyukuri alam sebagai Negara bahari itulah, Norwegia mampu membuktikan mata dunia bahwa Negara itu sanggup mensejahterakan kehidupan rakyatnya dengan perikanan.

  Jadi, bersyukur tidak sama artinya dengan mengadakan pesta syukuran,seperti yang umum kita temui pada banyak tradisi. Mensyukuri disini maksudnya adalah lebih kepada apresiasi dengan suatu tindakan yang konstruktif,untuk pekerjaan tim yang ternyata memberikan hasil yang pantas dibanggakan. Hal ini bisa jadi teladan bagi yang lain,dan proses mencapai keberhasilan itu pun bisa dibakukan sebagai pan-duan untuk memperbaiki kelemahan yang masih terdapat sekarang ini.

   Karena itu tetaplah melakukan inovasi, minimal renovasi dalam program untuk mengubah situasi rutinitas internal yang bisa membuat kita menjadi jenuh. Dengan evaluasi dan mengubah program kerja sesuai perkembangan kebutuhan, perusahaan akan tetap bergairah untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi.

1.       Kembangkan Cara Operasional Baru
Potong jalur-jalur yang tidak perlu agar system operasional menjadi lebih efisien.

2.       Ciptakan Produk Baru Yang Lebih Kompetitif
Buatlah produk tambahan dari diversifikasi yang tidak memerlukan banyak investasi. Hal ini akan memberikan nilai tambah baru dan memiliki kemungkinan menjadi andalan masa depan perusahaan anda.

3.       Lakukan Rekayasa Keuangan Yang Positif
Penghematan dan control pembiayaan yang cermat dapat menjadi penghasilan tambahan tanpa anda sadari. Ingatlah rumus bahwa keuntungan usaha adalah penghasilan dikurangi biaya (Laba = Pemasukan-Biaya).

4.       Terapkan Gaya Hidup Hemat
Hemat tidak berarti pelit yang tidak mau peduli dan membantu orang lain. Hemat adalah kebiasaan mengeluarkan uang untuk keperluan yang fungsional, misalnya untuk sesuatu yang dibutuhkan sekarang. Tanyakan pada diri anda, apakah hal itu memang dibutuhkan. Jika ya, apa-kah dapat ditunda? Kalau bisa, tunda saja dulu. Misalnya perangkat hiburan elektronik,kalau tidak menjadi kebutuhan fungsional,lebih baik tidak dibeli. Juga perlu dikontrol penggunaan listrik,telepon,air dan Ac,yang tanpa anda sadari dapat memberi penghematan yang sangat besar. Kita seringkali lupa bahwa melakukan penghematan biaya sama saja dengan meningkat-kan penghasilan. Karena sama-sama berperan untuk menambah keuntungan usaha.

 Mensyukuri dapat diartikan sebagai memperlakukan sesuatu sesuai dengan fungsinya, tidak menyia-nyiakan dan mengontrol penggunaan untuk mendapatkan manfaat dan efisiensi tinggi.

NEXT PAGE 7

Di edit dari buku  Siapa takut jadi pengusaha. penulis “Jackie Ambadar (ceo lemonade dan surindo)”

No comments:

Post a Comment